STII Yogyakarta – Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia (STTII) Yogyakarta adalah lembaga pendidikan tinggi teologi di Indonesia hasil kreasi anak negeri ini, yang telah diakui oleh lembaga pendidikan teologi, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Beberapa alumnus STTII Yogyakarta telah diterima untuk menempuh studi lanjut di berbagai Pendidikan Tinggi Teologi di Asia, Australia, Eropa dan Amerika. STTII lahir di tanah air Indonesia tercinta ini berkat Visi Ilahi yang dikaruniakan kepada hamba-Nya Pdt. Christ Marantika, Th.D., D.D. Visi tersebut terus didoakan, digumuli, dipersiapkan realisasinya pada saat beliau menempuh pendidikan di Dallas Theological Seminary, Dallas, Texas, USA.
Visi & Misi STTII Yogyakarta
Visi
Menjadi lembaga pendidikan teologi injili yang memiliki komitmen penuh kepada pelaksanaan Amanat Agung, yaitu pemberitaan Injil kepada segala bangsa sehingga pada tahun 2025 menjadi model penelitian teologi bagi sekolah-sekolah tinggi teologi Injili di Indonesia.
Misi
- Menyelenggarakan program pendidikan yang dijiwai oleh komitmen pendalaman kitab suci secara cermat sebagai dasar pemahaman terhadap panggilan untuk melaksanakan Amanat Agung.
- Menyelenggarakan penelitian teologi injili yang relevan sesuai kebutuhan masyarakat.
- Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dan interdenominasi gereja.
- Menyelenggarakan kerjasama dengan berbagai pihak yang memiliki kepedulian yang sama dengan misi institusi.
Tujuan STTII Yogyakarta
- Menghasilkan program-program studi agar mampu mengelola program studi sesuai dengan tuntutan tridharma perguruan tinggi.
- Menghasilkan sumber daya manusia bagi program studi untuk mewujudkan program studi yang dapat menjadi model bagi pengelolaan program studi teologi di Indonesia.
- Menghasilkan lulusan yang memiliki kualitas kesarjanaan yang tinggi, kualitas kehidupan rohani yang tinggi, dan memiliki ketrampilan pelayanan praktis yang optimal.
- Menghasilkan sumber daya manusia agar tetap berpegang teguh kepada azas-azas teologi alkitabiah dan Injili.
Yayasan Iman Indonesia
Dunia yang makin canggih tetapi komplek memerlukan pemimpin hari esok yang kuat dan tegar. Kuat secara batiniah dan tegar secara lahiriah. Keseimbangan keduanya akan meghasilkan jati diri yang otentik tetapi relevan. Cita-cita inilah yang bersemi di benak dan batin para pendiri Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia ( STTII ) dan telah menjadi musabab di balik kehadiran Sekolah Tinggi ini.
Datangnya para sarjana umum untuk belajar teologi di STTII juga telah membuka wawasan baru kepada pemimpin lembaga tersebut. Salah satu mottonya yaitu pendidikan dengan perspektif menembusi waktu (education with perspective beyond time) terasa baru lengkap bila sebuah lembaga didirikan untuk menggumuli penerapan keseimbangan iman dan ilmu dalam persiapan menuju dunia adil dan makmur, termasuk tanah air tercinta.
Gerakan para pakar beriman telah pula berdampak kuat atas berdirinya lembaga ini. Sejak awal, pengelola Sekolah Tinggi ini, dilaksanakan dengan pengabdian yang tinggi dari para ilmuwan yang berpengalaman luas dan berpendidikan tinggi. Keterlibatan yang luas di dalam dan di luar negeri memberikan integrasi diri dan mutu ilmu yang patut disodorkan sebagai wahana pembentukan sumber daya manusia pembangunan bangsa dalam era globalisasi.
Disiplin yang tinggi dengan diimbangi rasa kekeluargaan yang erat membuat suasana kehidupan di kampus tenteram sebagai wahana ilmu. Kegiatan ekstra kurikuler dipelihara agar bisa menunjang proses belajar-mengajar tetapi tidak terjebak dalam jerat ketidakharmonisan. Suasana kedamaian memang menjadi perhatian pengelola STTII karena keyakinan bahwa studi adalah ibadah dan kesarjanaan adalah pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Di sini, di STTII setiap pribadi penting. Kehadiran anda sebagai mahasiswa kami nantikan dengan penuh doa. Dukungan doa dan dana para donatur kami harapkan dan hargai tinggi. Bersama kita berjuang menuju hari esok yang lebih baik, dengan kata kata kunci: Sarjana – Suci – Setia (Source: sttii-yogyakarta.ac.id)
Dr.(HC) Bonnie Marcelina
Ketua Umum Yayasan Iman Indonesia