Tamansari Yogyakarta merupakan tempat wisata kastil di tengah danau yang dahulu digunakan sebagai tempat titarah para kerajaan dan permaisurinya di masa lampau. Meski kini bentuknya sudah banyak mengalami perubahan, akan tetapi reruntuhan Tamansari tetap memancarkan pesona yang sangat sayang sekali dilewatkan.
Di tempat wisata ini, Anda bisa menyaksikan arsitektur bangunan yang indah. Bahkan, untuk para pengunjung atau wisatawan juga bisa menyusuri lorong-lorong gelap nan artistik sekaligus eksotik.
Tamansari Yogyakarta
Suara air yang mengalir di tengah kolam Tamansari ini menjadi salah satu oase di siang terik dan sudah siap menyambut kedatangan para wisatawan. Bayangan langit biru dan awan putih yang memantul dari permukaan sangat jernih ini membuat para pengunjung terpana. Tembok-tembok tua juga terlihat sangat megah dengan balutan warna krem ini memperkuat kesan cantik dan juga klasik.
Itulah pemandangan pertama kali yang akan didapatkan oleh para wisatawan di saat melangkah masuk menuju kolam pemandian Tamansari. Beruntung Anda lahir di masa sekarang, karena tempat wisata yang satu ini dulu hanya boleh dikunjungi oleh sultan dan keluarganya saja.
Tamansari atau dikenal oleh orang Belanda dengan waterkasteel adalah kunjungan wisata plesir, sekaligus tempat tetirah keluarga Raja Yogyakarta. Bangunan yang memadukan arsitektur Belanda, China, Jawa dan budaya Hindu ini dibangun pertama kali di masa Pemerintahan Pangeran Mangkubumi alias Sultan Hamengkubuwono 1.
Istana air ini dibangun sebagai bentuk hormat kepada istri-istrinya yang sudah membantu selama perang. Demak Tengis, seseorang kebangsaan dari Belanda ini ditunjuk sebagai arsitektur yang merancang satu kastil megah tersebut.
Berbagai sejarah menyebutkan, bahwa kompleks Tamansari ini dulunya mempunyai kurang lebih 57 bangunan. Ada beberapa jenis bangunan, seperti pulau buatan, kolam renang, danau buatan, lorong bawah tanah dan masih banyak lainnya lagi.
Untuk saat ini, hanya tersisa beberapa bangunan yang bisa dikunjungi saat berkunjung ke Tamansari yaitu Sumur Gemuling, Umbul Pasiraman, Gapura Hageng dan Gapura Panggung. Meski hanya berbentuk seperti reruntuhan, untuk semua bangunan tersebut tetap terlihat indah dan menawan.
Selain sebagai tempat rekreasi bagi para raja dan keluarganya, Tamansari juga sering dijadikan sebagai tempat meditasi bagi beberapa raja sekaligus merancang strategi perang. Bahkan, Tamansari ini juga berfungsi sebagai benteng pertahanan bagi para keluarga Raja.
Tidak perlu heran lagi, ketika di tempat wisata ini terdapat bangunan berbentuk menara yang bertujuan untuk mengawasi dan sebagai jalur palarian. Konon katanya, untuk lorong rahasia ini bisa mengarah ke kawasan Pantai Selatan.
Ketika sudah puas menikmati keindahan kolam pemandian, Anda bisa lanjut berpetualang menuju ke arah Sumur Gemuling dan Gedong Kenongo. Di dalam kompleks Sumur Gemuling ada beberapa masjid di bawah tanah atau pandem yang dulu digunakan sebagai tempat ibadah Sultan dan keluarganya. Bentuk masjid ini juga sangat unik dan berbeda dengan masjid pada umumnya.
Aktivitas yang Bisa Dilakukan di Tempat Wisata Tamansari
Pada saat berkunjung ke tempat wisata Tamansari, Anda bisa melakukan beberapa aktivitas sebagai berikut:
Photo Session
Tamansari merupakan komplek bangunan yang mempunyai sifat fotogenik. Hampir semua sudut bangunan yang ada di Tamansari ini menarik untuk diabadikan di dalam foto. Tidak heran lagi, ketika tempat wisata ini menjadi salah satu lokasi foto pre wedding paling hits di Yogyakarta.
Ada satu musisi Indonesia yang memilih Tamansari menjadi lokasi syuting video klip, yaitu Citra Scholastika. Spot di Tamansari yang menarik untuk diabadikan adalah pemandian, umbul siraman, umbul binangun dan masih banyak lainnya lagi.
Menyusuri Lorong Bawah Tanah
Konon katanya ada banyak sekali lorong rahasia yang tersembunyi di bawah kompleks Tamansari. Lorong rahasia ini adalah jalur untuk melarikan diri keluarga Kerajaan, ketika ada musuh yang menyerang.
Dari banyaknya lorong rahasia di Tamansari, Anda hanya bisa menuju ke satu lorong saja dan sudah langsung terhubung di antara Sumur Gemuling dan Gedong Kenongo. Lorong gelap yang berbentuk tajug ini mempunyai lebar kurang lebih 2 meter.
Pada beberapa sudut Tamansari ada kelokan dan anak tangga. Ketika Anda beruntung, maka bisa menemukan seniman jalanan yang sedang beraksi di setiap sudut-sudut tersebut. Meskipun tidak ada penerangan atau gelap, bagian lorong di bawah tanah ini menjadi spot paling favorit bagi para wisatawan. Foto dengan kesan misterius dan mistik juga akan didapatkan di lorong Tamansari.
Sketching
Bagi Anda yang suka menggambar atau membuat sketsa, Tamansari merupakan tempat paling tepat untuk melatih skill. Sembari duduk di halaman depan, Anda bisa menggambar sketsa orang yang berlalu lalang.
Ketika gambaran Anda bagus, maka bisa menjual sketsa-sketsa tersebut kepada para wisatawan yang lewat. Selain menggambar orang, Anda juga bisa menggambar arsitektur Tamansari yang sangat amat Indah. Siapa tahu sepulang dari Tamansari bisa ikut salah satu acara pameran sketsa dengan tema heritage atau arsitektur.
Sunset Seeing
Sebagai titik paling tinggi di Tamansari, Gedhong Kenongo adalah tempat yang paling asyik untuk menanti senja. Dari reruntuhan bangunan di Tamansari, maka para Anda bisa melihat mentari yang terbenam dari ufuk bagian barat. Gunung merapi yang jauh di utara atau rumah-rumah penduduk pun mulai menghidupkan lampu di saat gelap tiba.
Meski sunset di Tamansari tidak seindah di tepi Pantai Parangtritis dan Wediombo, akan tetapi tetap membuat mata terpana. Bahkan, Anda bisa mengajak pasangan menikmati senja di Tamansari dengan menikmati sunset paling romantis.
Tiket Masuk ke Kawasan Tamansari
Para wisatawan domestik yang ingin mengunjungi Tamansari akan dikenakan biaya sebesar Rp3.000,00. Sedangkan, bagi wisatawan dari mancanegara akan dikenakan biaya Rp7.000,00.
Lokasi Tamansari
Istana Tamansari ini tidak terletak jauh dari Kompleks Keraton Yogyakarta dan tepatnya berada di Jalan Taman, Kecamatan Kraton, Yogyakarta. Bagi Anda yang sedang berkunjung di sekitar Keraton Yogyakarta, maka bisa keluar lewat pintu belakang. Setelah itu, jalan kaki kurang lebih 7 menit untuk bisa mencapai kawasan Tamansari. Apabila dari Malioboro, maka Anda bisa mencapai di Tamansari dengan naik becak.
Ketika datang dari arah Utara, ada dua cara yang bisa dipilih agar mencapai di tempat wisata Tamansari. Pertama, yaitu melewati pasar dan Plaza Ngasem. Silahkan langsung masuk dan temukan gang KP II.
Dari gang tersebut, Anda bisa langsung belok ke arah kiri dan jalan kaki kurang lebih 200 meter. Pulo Kenongo sudah menyambut Anda dengan ramah. Apabila ingin masuk dari gerbang utama, maka dari Pasar Ngasem naik becak ke arah alun-alun selatan terlebih dahulu. Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 500 meter, Anda akan bertemu dengan JL. Tamansari.
Jam Buka Tamansari
Jam buka Tamansari adalah Senin- Minggu (setiap hari) , mulai dari pukul 08.00 – 14.00 WIB. Apabila ada wisatawan yang berkunjung di luar jam kunjungan, maka hanya bisa masuk di sebagian kecil kawasan Tamansari saja.
Nah, itulah dia penjelasan lengkap dari salah satu tempat wisata Tamansari Yogyakarta. Bagi Anda yang penasaran dengan tempat wisata peninggalan sejarah satu ini, maka bisa langsung saja membuat agenda untuk berkunjung ke Tamansari Yogyakarta.